Our social:

Latest Post

Selasa, 30 Mei 2017

Teknik Lompat Tinggi & Macam-Macam Gaya Melompat

mutaz essa barshim
Mutaz Essa Barshim (www.athleticsweekly.com)
Lompat tinggi adalah salah satu bagian dari cabang olahraga atletik yang mengandalkan pada kekuatan otot perut dan otot kaki. Kamui harus bersungguh-sungguh berlatih bila ingin dapat melakukan lompatan tinggi dengan capaian target ketinggian maksimal.

Dalam melakukan olahraga lompat tinggi dibutuhkan urutan teknik yang benar-benar harus dilakukan secarat bertahap agar mendapatkan lompatan yang sempurna.

Pada saat ingin melakukan awalan tompat tinggi terdapat beberapa teknik yang perlu diperhatikan teknik tersebut terbagi 4 tahapan posisi yang harus kamu ketahui sebelum menggunakan teknik lompat jauh adalah:

  1. Posisi Awalan, ialah salah satu gerakan berlari untuk menuju mistar.
  2. Posisi Tolakan, ialah gerakan tumpuan kaki di lantai dasar yang mana berfungsi untuk menaikan badan ke arah mistar.
  3. Posisi Melayang, ialah merupakan gaya pada saat posisi bada berada tepat diatas mistar atau di udara.
  4. Posisi Mendarat, ialah posisi terjatuhnya badan pada saat diatas matras.

Macam-Macam Gaya Lompat Tinggi

Teknik Straddle (Gaya Guling)

Teknik Straddle dapat dilakukan dengan mengambil jarak awalan dimulai dari samping antara 4, 6, 8, 10 langkah, tergantung dengan ketinggian target yang ingin dilewati. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka ayunkanlah kaki kanan ke arah belakang dengan posisi badan menuju kedepan.

Setelah mengayunkan kaki, lalu kemudian posisi badan pada saat diudara atau diatas mistar dengan keadaan tengkurap. Baiknya posisi pinggang diusahakan untuk lebih tinggi dibandingkan dengan posisi kepala.

Pada saat posisi terjatuh, tumpuan tepat berada pada kedua tangan lalu kaki yang diayunkan pertama mendarat. Kemudian dilanjutkan dengan menggulingkan badan yang diawali dengan bagian punggung tangan dan berakhir pada bahu.

Teknik Awalan Straddle

  • Posisi mengambil ancang-ancang yang tidak terlalu jauh.
  • Berlari dengan tidak terlalu cepat atau sedang.
  • Awalan posisi dari samping kurang lebih 30 hingga 40 derajat jarak dengan tiang lompatan.
  • Berlari agak menyerong dari arah mistar.

Teknik Tolakan Straddle

  • Gunakan tumpuan kaki yang disekat oleh mistar
  • Pada saat akan melakukan tolakan, baiknya posisi badan agak sedikit condong kebelakang atau merebah
  • Posisi kaki bertumpuan menolak keatas, sehingga kedua lutut kaki lurus dan kedua tangan serta kaki juga diayunkan dengan tenaga secara maksimal.

Teknik Straddle Pada Saat diatas Mistar

  • Badan berposisi tengkurap
  • Badan agak sedikit turun pada saat posisi kaki akan segera diluruskan ke belakang

Teknik Mendarat Straddle

Padaa saat mengunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka posisi mendaratnya menggunakan kaki kanan terlebih dahulu, begitu juga sebaliknya jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, maka gunakanlah kaki kiri sebagai terlebih dahulu pada saat pendaratan. Lalu barulah dilanjutkan dengan gerakan berguling.

Teknik Flop

Agar dapat melalui mistar dengan menggunakan teknik ini merupakan kebalikan dari teknik straddle. Jika lompatan ada teknik straddle berguling padaa saat diatas mistar dengan posisi perut menghadap ke bawah dari arah mistar.

Namun untuk teknik flop sendiri yaitu dengan posisi punggung yang menghadap pada bagian bawah mengarah agak sedikit menyerong ke kiri dan tidak lagi berposisi tegak lurus seperti mistar.

Teknik Awalan Flop

Pada teknik awalan flop diarahkan dari depan tegak lurus menghadap mistar. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan dari depan tiang menuju kearah tiang sandaran mistar sebelah kanan. Bila sudah pada langkah-langkah terakhir arah diubah agak sedikit serong ke kiri dan tidak lagi berposisi lurus ke mistar.

Teknik Tolakan Flop

  • Sebagai tumpuan baiknya gunakan salah satu kaki yang paling kuat.
  • Jika menggunakan kaki kiri diangkat dengan posisi lutut kaki ditekuk secara bersamaan dengan badan diputar ke arah awalan.
  • Posisi badan harus membelakangi mistar.
  • Posisi punggun dilengkukan ketika melewati mistar.

Teknik Flop Pada Saat diatas Mistar

  • Posisi kepala harus lebih mendahului pada saat melewati mistar.
  • Posisi badan terlentang.
  • Posisi punggung menghadap kebawah arah mistar.
  • Ketika akan mencapai ketinggian penuh dan pinggang juga melewati mistar, baiknya posisi kedua kaki diayunkan atau digerakan ke atas supaya dapat melewati mistar secara sempurna.

Teknik Flop Mendarat

Punggung merupakan bagian tubuh yang mendarat jika melakukan teknik flop. Kenapa harus bagian punggung? Karena, hal tersebut disebabkan sikap tubuh pada saat terlentang, maka teknik ini hana dapat dilakukan untuk pendaratan yang berbahan busa.

Demikianlah pengertian dan macam-macam gaya teknik lompat tinggi, semoga dapat bermanfaat bagi kamu. Baiknya perbanyak berlatih untuk mendapatkan hasil lompatan yang maksimal.

Senin, 29 Mei 2017

Teknik Dasar Lempar Lembing Lapangan & Peraturan Lomba


Pengertian Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.

1. Teknik Dasar Lempar Lembing
Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.

a. Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, ada 2 cara yaitu Amerika dan cara Finlandia.


1) Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.

2) Cara Finlandia
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar.

b. Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di antaranya sebagai berikut:


  1. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
  2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
  3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.

c. Melempar Lembing
Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.

1) Awalan
Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.

  • Dengan jingkat (hop step)
  • Dengan langkah silang di depan (cross step)
  • Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)

Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan.

2) Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu kanan dan lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.

3) Akhiran
Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.


2. Bentuk Latihan Lempar Lembing
Berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan untuk melatih lempar lembing. Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.

a. Melempar dari berdiri menghadap ke depan

  1. Pelempar berdiri menghadap ke depan dengan kaki terpisah selebar bahu.
  2. Lembing ditarik dan dipegang di atas kepala, menunjuk ke tanah dengan sudut runcing.
  3. Lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3–4 meter ke depan.

b. Melempar berdiri menghadap ke samping

  1. Pelempar berdiri dengan kaki 60–90 cm terpisah dengan kaki menunjuk lurus ke depan.
  2. Berat badan ada di belakang, pada kaki kanan.
  3. Kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke samping.
  4. Lembing ditarik di mana mata lembing dekat dengan mata pelempar sebelah kanan.
  5. Telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di atas garis bahu.
  6. Memulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan yang dibengkokkan sedikit.
  7. Dorong kaki kanan dengan kuat, berporos pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu.
  8. Pinggang akan memutar ke depan membentuk punggung melengkung, dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti.
  9. Selama melakukan seluruh gerakan melempar, siku harus dipertahankan selalu dekat dengan lembing.

3. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
Berikut ini beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar lembing.

a. Lembing
Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7 meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya 600 gram.

b. Lapangan Lempar Lembing


Berikut ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.

  1. Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
  2. Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
  3. Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan, dengan tebal garis sektor 5 cm.

c. Aturan Melempar
Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.
  1. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.
  2. Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
  3. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
  4. Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
  5. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
  6. Ujung lembing tidak membekas pada tanah.

Rekor LOMPAT JAUH Dunia dan Nasional


Lompat Jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Kalau menurut menurut Aip Syarifuddin (1992 : 90) Pengertian lompat jauh didefinisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Dalam lompat jauh itu ada beberapa macam gaya yaitu : gaya jongkok, gaya menggantung atau disebut juga gaya lenting dan gaya jalan di udara.

Berikut ini daftar Rekor Atlet Lompat Jauh Nasional dan Internasional:

Rekor Nasional Lompat Jauh:
  • Rekor nasional lompat jauh Dennis, Eko Subagyo 7,47 meter.
  • Tahun 2007 Maria Natalia Londa pada Kejuaraan Atletik ASEAN di Pukhet, Mei 2007 dengan lompatan 6.00 meter.
  • Tahun 2008 Maria Natalia Londa pada Kejuaraan Atletik Junior Asia di Stadion Madya Senayan Jakarta, Minggu 15 Juni 2008 mencatatkan jarak lompatan 6.06 meter.
  • Atlet Indonesia Maria Natalia Londa meraih medali emas pada cabang atletik nomor lompat jauh putri di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, Senin (29/9/2014).
Medali perak direbut atlet Vietnam Bui Thi Thu Thao, dan perunggu oleh atlet Tiongkok Jiang Yanfei.

Rekor Dunia Lompat Jauh:


  • Tahun 1991 di Tokyo Michael (“Mike”) Anthony Powell mengalahkan rekor Bob Beamon’s sejauh 5 cm (2 inci), menjadi 8.95 m (29 feet 4½ inci).
  • Tahun 1988 dan Tahun 1992 Michael (“Mike”) Anthony Powell memenangkan medali perak untuk cabang lompat jauh pada dua Olimpiade

Minggu, 28 Mei 2017

7 Atlet Lari Tercepat di Dunia

Dalam olahraga adu balap lari, kecepatan menjadi poin utama dalam penilaian. Pelari tercepat umumnya adalah mereka yang sudah terlatih. Dan sudah pasti ada teknik tersendiri dalam mengatur napas ketika berlari. Olahraga ini sendiri membutuhkan keseimbangan dalam mengatur napas.

Adapun beberapa pelari yang sukses menjadi tercepat di dunia ini menarik perhatian publik. Mereka memiliki pencapaian yang mengagumkan di bidang olahraga lari.

Siapa saja atlit tersebut?

Inilah ketujuh pelari tercepat dari berbagai negara:

7. Tommie Smith


Tommie merupakan atlit berkebangsaan Amerika.

Lahir di tahun 1944, tentu memiliki track record yang membanggakan.

Ia pernah memenangkan lomba lari jarak 200 m dan sebuah medali emas dengan waktu tempuh 19,38 detik di tahun 1968 pada laga Summer Olympics.

Tom sendiri memeroleh penghargaan waktu tercepat dengan 10,1 detik untuk jarak 100 m dan 44,5 detik untuk jarak 4 m.

Di tahun 2008, Tom memberikan sepatu yang telah dikenakannya sejak 1968 kepada Usain Bolt sebagai hadiah ulang tahun.

6. Asafa Powell


Asafa merupakan pelari berkebangsaan Jamaica.

Ia dijuluki sebagai ahli pemecah rekor jarak lari 100 m dengan waktu 9,77 detik dan 9,74 detik.

Rekor itu diperolehnya di antara Juni 2005 dan Mei 2008.

Asafa memenangkan medali emas pada 2008.

Pada 2016 ia kembali berlaga setelah vakum di tahun 2007 dan 2009.

Asafa kemudian memenangkan medali emas dengan jarak tempuh lari 4x100 m.

5. Justin Gatlin


Justin adalah pelari berkebangsaan Amerika dengan pencapaian 9,74 detik untuk jarak lari 100 m.

Ia sempat memenangkan medali emas di tahun 2004, perunggu di tahun 2012, dan silver di tahun 2016 untuk jarak lari 100 m.

Pada 2012, ia cukup memakan waktu 9,8 detik untuk laga US Olympics.

Event tersebut direkam sebagai pria tercepat sepanjang sejarah dengan usia lebih dari 30 tahun.

Justin juga dinobatkan sebagai pemenang lomba lari tertua dalam laga Olympic non-relay sprint event.

4. Jesse Owens


Pada laga Berlin Games, Owen berhasil menempuh waktu 10,3 detik untuk jarak 100 m dan 10,7 detik untuk jarak 200 m.

Perlu diketahui pada tahun 1963 area untuk sprint tidak sebersih sekarang.

Oleh ESPN, nama Owen dinobatkan dalam daftar 6 atlit terbaik asal Amerika Utara di tahun 2000an.

Kemudian, nama Owen juga disematkan pada nama penghargaan tertinggi untuk atlit di Amerika, The Jesse Owens Award.

Owen merupakan perokok berat dan mengidap penyakit kanker paru-paru.

Ia kemudian menyerah dan tutup usia di tahun 1980, meninggalkan istri dan beberapa keluarganya.

3. Tyson Gay


Atlit Amerika yang satu ini memecahkan rekor 9,69 detik di jarak lari 100 m.

Ini menjadikan dirinya berada pada posisi ketiga dalam daftar ini.

Kemudian ia juga memeroleh medali emas dalam Osaka World Championships di tahun 2007 dengan memenangkan kategori jarak 100 m, 200 m, dan 4x100 m.

Waktu tercepatnya adalah 9,71 detik dengan perolehan medali silver di laga dunia pada 2009.

2. Yohan Blake


Yohan merupakan pelari termuda di dunia dalam jarak 100 m pada laga dunia di tahun 2011.

Spesialisasi di bidang lari jarak 100 m dan 200 m, ia bekerja sama dengan Tyson Gay dengan waktu tempuh 9,69 detik pada jarak 100 m dan 19,26 detik pada jarak 200 m.

1. Usain Bolt


Posisi pertama dipegang oleh Usain Bolt.

Pelari berkebangsaan Jamaica ini ,e,egang rekor lari pada jarak 100 m, 200 m, dan 4x100 m.

Memeroleh medali emas sebanyak 9 kali, 11 kali memenangkan kejuaraan dunia, dan memenangkan hati para pecinta olahraga lari.

Pada jarak 100 m ia hanya memakan waktu 9,58 detik, kemudian untuk 100 m dengan waktu 19,19 detik.

Selanjutnya ia hanya menghabiskan waktu 30,97 detik pada jarak 300 m dan 45,28 detik pada jarak 400 m.

Macam-Macam Lari Atletik


A. Lari Jarak Pendek (Sprint)

Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh atau sampai jarak yang telah ditentukan. Pelarinya bisa juga disebut dengan Sprinter. Lari cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m. Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.


Nomor Lari :
  • Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
  • Lari jaraj menengah 800, 1500 meter
  • Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, ialah:
  • Start berdiri (standing start)
  • Start jongkok (crouching start)
  • Start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.


Secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. Yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.

B. Lari Jarak Menengah

Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek, yaitu terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.

Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
  • Badan harus selalu rilaks atau santai.
  • Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek.
  • Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
  • Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek). Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
C. Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakukan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

Peraturan lari Lintasan Alam/Cross-Country:
  1. Jalur lomba diupayakan:
  2. Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong. Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain. Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal. Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu pelari. Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. jika jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter. Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.
  3. IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia dengan patokan tanggal. Umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember maka: Kelompok Junior I ................ di bawah 20 tahun
  4. Kelompok Junior II .............. 17 – 18 tahun Kelompok Junior III ............ 15 – 18 tahun Kelompok Pemula ................ 13 – 14 tahun Kelompok Veteran Putra .... Usia 40 tahun Kelompok Veteran Putri ..... Usia 35 tahun
  5. Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah: jarak 12 km peserta putra dewasa jarak 6 km peserta putra dewasa jarak 8 km peserta putra yunior jarak 4 km peserta putra yunior.
  6. Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta lomba.
  7. Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. Pos penyegar serta pos guyur disiapkan di garis star dan finis.
  8. Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, untuk peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai masing-masing anggota regu, maka waktu yang terendah itulah tim yang menang.
  9. Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu yang nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/ pemenang pertama. Peraturan Lari di Jalan Raya
  10. Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/ putri: 15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon) 25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya.
  11. Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama jarak yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km, pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195.
  12. Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk menghindari jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. maka diperhitungkan di dalam pengukuran sebesar 0, 1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat diperoleh 1001 meter.
  13. Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan berlangsung.
  14. Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter. Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.

D. Lari Sambung

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari sambung terdiri dari 4 orang pelari. Dalam pelombaan lari sambung pelari berlari dengan kecepatan penuh dengan memindahkan tongkat ke pelari berikutnya. Perpindahan tongkat harus berada di dalam daerah yang disebut zona panjang 20 m. perpindahan tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan gagal atau diskualifikasi.
Cara Pengoperan tongkat dilakukan dengan dua cara yaitu:
  • Tanpa melihat (nonvisual): Cara ini penerima tongkat estafet tanpa menoleh kepada si pemberi tongkat. Cara ini digunakan untuk lari sambung 4 x 100m
  • Dengan melihat (visual): Cara ini si penerima tongkat estafet menoleh ke belakang, melihat kepada pemberi tongkat. Cara ini digunakan pada lari sambung jaraknya lebih dari 100m, terutama pada 4 x 400m.
Teknik perpindahan tongkat cara nonvisual adalah:
  1. Pemberi melakukan gerakan ayunan dari arah bawah ke atas
  2. Yang menerima menjulurkan tangannya ke bawah belakang badan dengan sikap ibu jari dan jari lainya membentuk huruf V terbalik dengan Ibu jari yang berada pada bagian luar dari badan, sedangkan keempat jari lainya di bagian dalam. Para pelari harus menerima dan memberikan dengan berselang-seling. Misalnya pelari pertama memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari kedua harus menerima dengan tangan kiri, pelari ketiga menerima dengan tangan kanan, pelari terakhir menerima dengan tangan kiri. perpindahan tongkat yang terbaik bila pemindahan tongkat berlangsung dalam keadaan pelari sudah mencapai kecepatan tertinggi. Ini terjadi kira-kira 15–18m setelah garis permulaan dalam daerah pergantian.

Peratuan Lari Bersambung/ Estafet:
  • Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas pelari.
  • Nomor 4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya di luar zona tidak lebih dari 10m.
  • Nomor 4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing kecuali:
  • Untuk lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya sesudah menggunakan lintasan dalam. Demikian juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya setelah melewati tanda tikungan petama yang berbendera. Pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan batas-batas garis yang jelas.
  • Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x 40 cm dengan warna yang menyolok dengan tidak membingungkan pelari.
  • Tongkat estafet, tongkat harus dibawa selama perlombaan berlangsung, jika jatuh harus diambil oleh yang menjatuhkan. Dia boleh meninggalkan lintasanya untuk mengambil tongkat dengan tidak mengganggu pelari lain. Tongkat harus diberikan dari tangan ke tangan dalam zona penggantian tongkat yang dimaksud dengan zona penggantian tongkat adalah pada saat posisi tongkat bukan ditentukan oleh posisi badan.

Sabtu, 27 Mei 2017

Gerakan Dasar Atletik (Gerakan Dasar Berjalan, Berlari, Melompat, dan Melempar) Lengkap!



A. Latihan gerakan dasar berjalan

Gerakan berjalan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu sebagai berikut.

  • Berjalan ke depan


Gerakannya, mula-mula langkahkan kaki kiri ke depan dengan lutut agak dibengkokkan. Tangan kanan diayunkan dari belakang ke depan dengan siku agak dibengkokkan. Gerakan tangan kiri merupakan kebalikan dari gerakan tangan kanan. Pada waktu berjalan, posisi badan tegak, dada dibuka, perut agak ditarik ke dalam supaya rata, kepala tegak dan pandangan mengarah ke depan.

  • Berjalan ke samping


Gerakannya, mula-mula ambil sikap berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri. Dengan cepat, langkahkan kaki kanan ke samping kiri hingga merapat. Langkahkan kembali kaki kiri, ke samping kiri disusul kaki kanan, begitu seterusnya. Jika kamu ingin berjalan ke arah samping kanan, lakukan gerakan sebaliknya. Pandangan diarahkan ke depan.

  • Latihan jalan mengarah pada lomba jalan cepat


Gerakannya seperti jalan ke depan biasa, tetapi tiap langkahnya dilakukan dengan cepat. Pada saat
melakukan gerakan jalan cepat, salah satu kaki harus selalu menginjak tanah.

B. Latihan gerakan dasar berlari

Pada waktu berlari, kamu membuat langkah lebih panjang daripada ketika berjalan. Panjang langkah
tergantung pada kecepatan dan jarak lari yangditempuh. Ketika berlari, telapak kaki harus bertumpu
pada tanah secara lurus. Ayunan tangan ke depan, tidak menyilang atau masuk ke dalam ataupun mengarah ke luar. Gerakan dasar berlari dapat dilakukan dengan berlari di tempat, berlari ke depan, ke samping, dan
ke belakang. Lakukan dengan variasi dan gabungan kecepatan dan jarak, misalnya sebagai berikut..
  • Berlari di tempat pelan-pelan dan semakin cepat.
  • Berlari ke depan pelan-pelan dan semakin cepat.


C. Latihan gerakan dasar melompat

Latihan gerakan dasar melompat bertujuan untuk memberikan pengalaman cara jatuh atau mendarat
yang benar. Selain itu, juga untuk menanamkan keberanian. Berikut adalah berbagai cara latihan gerakan dasar melompat.

  • Melompat tanpa awalan

Melompat tanpa awalan terdiri atas tolakan dengan dua kaki atau tolakan dengan satu kaki.
Tolakan dengan dua kaki Sikap awal berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan. Selanjutnya lutut ditekuk, kedua tangan ke belakang, badan agak condong ke depan. Saat melakukan tolakan, kedua kaki ke depan, kedua tangan diayunkan dari belakang ke depan. Mendarat dengan lutut agak ditekuk, kedua tangan ke depan. Pandangan ke arah depan.


  • Tolakan dengan satu kaki

Sikap awal berdiri dengan kaki kiri di depan lurus, kaki kanan di belakang agak ditekuk, kedua tangan ke belakang. Selanjutnya, kaki kanan diayunkan ke depan, kaki kiri ditolakkan ke depan menyusul kaki kanan, kedua tangan diayunkan ke depan. Ketika melayang di udara, kedua kaki dirapatkan. Mendarat dengan kedua ujung kaki, lutut ditekuk, kedua tangan ke arah depan.


  • Melompat dengan awalan Melompat dengan awalan mengacu pada lompat jauh

Cara melakukannya sama seperti pada melompat tanpa awalan. Akan tetapi, sebelum melakukan tolakan didahului lari beberapa langkah d engan jarak tertentu, kemudian lari secepatnya. Tepat pada papan tumpu, lakukan tolakan dengan dua kaki atau satu kaki.


D. Latihan gerakan dasar melempar


Alat yang digunakan pada latihan ini bisa berupa bola kasti, bola tenis, atau bola plastik. Sikap yang benar ketika melakukan lemparan adalah dengan berdiri tegak. Kemudian kaki kiri agak ke depan dan kaki kanan di belakang. Bola dipegang tangan kanan di belakang telinga dengan siku ditekuk. Pandangan ke arah sasaran yang dituju.

itulah gerakan dasar olahraga dicabang atletik, semogsa bermanfaat..

Profil Usain Bolt


Usain Bolt (lahir di Trelawny, Jamaika, 21 Agustus 1986; umur 30 tahun) adalah pelari Jamaika. Bolt adalah pemegang rekor dunia lari 100m dan 200m putra saat ini, masing-masing dengan catatan waktu 9,58 detik dan 19,19 detik yang diciptakannya pada Kejuaraan Atletik Dunia 2009.[1] Kedua rekor tersebut memecahkan rekor lama yang juga dipegangnya, 9,69 detik[2] dan 19,30 detik yang ia ciptakan pada Olimpiade Beijing 2008.


Rekor 100 meter di Olimpiade Bejiing tersebut sendiri memecahkan rekor sebelumnya yang juga ia pegang, 9,72 detik yang diciptakan di Kejuaraan Reebok New York pada 31 Mei 2008. Selain itu di Beijing ia juga menciptakan rekor dunia baru (37,10 detik) dalam nomor 4 x 100m estafet bersama rekan-rekannya.

Pada tahun 2004 ia menciptakan rekor dunia junior baru pada nomor lari 200 m dengan catatan waktu 19,93 detik. Ia meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia 2007 di Osaka dalam nomor lari 200 m dengan waktu 19,91 detik.

Pada Kejuaraan Dunia Atletik 2009 yang dilangsungkan di Berlin ia memecahkan rekor dunia baru di nomor lari 200 meter dengan catatan waktu 19,19 detik dan tercatat sebagai rekor dunia baru.

itulah sedikit ulasan tenatang profile pelari tercepat Usain Bolt...